3 Skema Pembiayaan Beli Rumah, Pilih Mana?

3 Skema Pembiayaan Beli Rumah, Pilih Mana?

Saat ini, mencari rumah dijual di Jakarta Barat atau rumah baru Jakarta Pusat dengan harga yang terjangkau sudah cukup sulit. Harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Maka dari itu, diperlukan strategi dan pertimbangan matang mengenai skema pembiayaan terbaik untuk membeli rumah.

Namun, jangan khawatir. Untuk melakukan survei hunian idaman, kamu bisa cek Dekoruma Properti. Di platform ini, terdapat berbagai pilihan hunian di beragam daerah dan dengan berbagai harga. Kamu bisa sesuaikan dengan budget dan preferensi kamu, deh.

Jenis Skema Pembiayaan Beli Rumah

Jangan pusing dulu melihat harga rumah yang melambung tinggi. Terdapat beberapa pilihan pembayaran yang bisa menjadi opsi kamu saat mempertimbangkan untuk membeli rumah.

1. Pembayaran tunai

Pembayaran tunai atau cash keras menjadi opsi paling ideal untuk membeli rumah baru Jakarta Barat. Hal ini karena setelah melakukan pembayaran, kamu tidak perlu melakukan cicilan apa pun dan rumah secara resmi menjadi milik kamu. Total biaya yang dikeluarkan pun biasanya lebih rendah dibandingkan dengan skema cicilan dan kamu tidak perlu khawatir akan risiko gagal bayar.

Meski begitu, pembayaran tunai mewajibkan kamu memiliki uang yang cukup untuk membeli rumah secara lunas. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memiliki cukup tabungan untuk membeli rumah secara cash. 

2. KPR

Bagi mereka yang belum memiliki cukup uang untuk membeli rumah secara cash, skema Kredit Pemilikan Rumah atau KPR bisa menjadi solusi. KPR adalah fasilitas pinjaman dari bank untuk pembelian properti. Dengan menggunakan skema ini, pembeli bisa mendapatkan pinjaman dari bank dan membayar cicilan tiap bulan.

Besaran cicilan tergantung pada harga rumah, besaran suku bunga, dan panjang tenor. Setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing mengenai jumlah cicilan dan besaran suku bunga yang ditawarkan. Melalui skema KPR ini, semakin banyak orang bisa membeli hunian impian mereka.  

Meski terlihat menggiurkan, skema KPR juga memiliki kekurangan. Semakin lama tenor KPR, maka akan semakin banyak suku bunga yang harus kita bayarkan. Jika ditotal, biaya yang dikeluarkan pun akan semakin tinggi bahkan bisa dua kali lipat dari harga asli. Maka dari itu, diperlukan pertimbangan yang matang serta survei yang cermat untuk mendapatkan skema KPR yang paling menguntungkan.

3. Cash bertahap

Jika kamu belum memiliki cukup uang untuk membeli rumah secara tunai tapi tidak mau melakukan cicilan jangka panjang, kamu bisa membeli rumah dengan cara cash bertahap. Skema ini merupakan gabungan antara KPR dan pembayaran tunai.  Biasanya, cash bertahap ini dilakukan secara langsung antara pembeli rumah dan developer tanpa melibatkan bank. Cicilan dapat dibayarkan di saat proses pembangunan tengah berlangsung. 

Beberapa keuntungan dari cash bertahap adalah kamu tidak perlu melakukan cicilan jangka panjang serta membayar suku bunga yang tinggi kepada bank seperti KPR. Durasi cicilan paling lama tiga tahun, sehingga kamu tidak terikat oleh komitmen cicilan jangka panjang. Biasanya, urusan administrasi juga lebih sederhana tanpa harus mengurus berbagai persyaratan dan pengajuan ke bank.

Meski begitu, untuk dapat melakukan pembayaran menggunakan cash bertahap, kamu perlu menyiapkan uang atau terdapat rencana untuk mendapatkan uang yang akan dibayarkan untuk cicilan. Karena jangka waktu pembayaran cicilan cukup singkat, biasanya total yang dibayarkan pun cukup besar. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pembayaran cash bertahap adalah dengan menjual aset lain atau mencairkan saham dan investasi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *