Rasanya tak ada habis nya jika kita membahas mengenai medis dan organ pada manusia. Banyak perbedaan antara wanita dan pria, seperti alat reproduksi, postur badan, bahkan hormon pun berbeda.
Salah satu yang kita akan bahas kali ini yaitu hormon pada wanita. Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme hingga reproduksi.
Gangguan Hormon
Gangguan hormon sering disalahkan saat seorang wanita mengalami gangguan kesehatan hingga suasana hati yang buruk alias bad mood. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Macam-macam hormon pada wanita memang menjaga kesehatan tubuh secara umum, sekaligus menjadi kunci kesehatan reproduksi.
Hormon berperan dalam:
- Membawa pesan atau intruksi dari satu kelompok sel ke kelompok sel lain
- Memengaruhi fungsi organ dan sel
- Mengatur perkembangan dan metabolisme tubuh
- Menentukan fungsi seksual dan jaringan reproduksi
- Berdampak kepada mood
- Mengatur bagaimana tubuh memanfaatkan asupan makanan yang masuk
- mengelola reaksi tubuh terhadap bahaya
Ada macam-macam hormon pada wanita yang harus kamu ketahui yaitu:
Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita mengalami ovulasi, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan bagian dalam rahim atau endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma Meski berperan penting, namun terkadang hormon ini memicu rasa tidak nyaman.
Misalnya dua minggu sebelum menstruasi, hormon ini mungkin akan membuat perut terasa kembung, nyeri pada payudara dan munculnya jerawat serta perubahan emosional.
Estrogen
Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium, kemudian dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi oleh korteks adrenal dan plasenta pada ibu hamil. Hormon ini berfungsi membantu perkembangan dan pertumbuhan saat pubertas, termasuk perkembangan seksual, memastikan jalannya ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan, keluarnya air susu ibu setelah persalinan serta berpengaruh dalam menentukan suasana hati dan juga proses penuaan.
penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi yang tidak rutin, vagina yang kering, suasana hati yang tidak menentu, serta osteoporosis pada wanita lanjut usia.
Hormon estrogen secara khusus berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan organ seksual wanita. Hormon ini diproduksi oleh indung telur, jaringan lemak, dan kelenjar adrenal. Kelompok hormon ini terdiri dari estriol, estron, serta estradiol.
Hormon estradiol memiliki kadar paling tinggi pada masa reproduksi wanita. Estriol diproduksi oleh plasenta selama masa kehamilan, sementara estradiol dan estron diproduksi terutama oleh indung telur pada masa pramenopause.
Meningkatnya kadar strogen pada masa pubertas umumnya ditandai dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan dan ketiak.
Dalam tubuh wanita, hormon ini mengalir dalam pembuluh darah dan berdampak pada banyak organ, seperti otak, payudara, hati dan tulang.
Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada pria, namun tetap membawa manfaat kesehatan bagi wanita. Dengan hormon ini, gairah seks wanita akan tetap terjaga dengan baik, tulang tetap sehat, mengendalikan nyeri, dan menjaga kemampuan kognitif. Kadar testosteron dalam tubuh wanita berbeda, dalam 15-70 ng/dL.
Luteinizing Hormone (LH)
LH pada wanita bertugas membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Karenanya, hormon ini juga memiliki peranan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi di kelenjar hipofisis (pituitary) di otak. Umunya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah menopause.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga di produksi di kelenjar hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi.
Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi, dan produksi sel telurpada ovarium. Kadar hormon FSH yang rendah dapat menandakan sorang wanita tidak mengalami ovulasi, hopofisis tidak memproduksi hormon dengan cukup, atau dapat juga menandakan kehamilan.
Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau mengalami sindrom turner.
Demikian artikel mengenai hormon pada wanita semoga informasi di atas bisa membantu dan menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kamu.