Setiap orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk tumbuh kembang anaknya. Apalagi pada usia balita, anak cenderung mengalami perkembangan yang pesat dan membutuhkan banyak asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya. Karena itu pula, para orang tua yang memiliki balita akan merasa khawatir jika anak susah makan atau bahkan jatuh sakit, yang berakibat pada menghambatnya perkembangan.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, setiap orang tua harus mengetahui cara dalam melakukan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak) untuk menemukan penyimpangan pertumbuhan yang mungkin saja terjadi pada anak. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengenal dan mendeteksi sekaligus melakukan DDTK untuk menganalisa perkembangan pada anak usia balita, yaitu:

 

  • Pantau berat badan anak

Hal paling umum yang bisa Bunda lakukan untuk mendeteksi secara dini tumbuh kembang pada anak adalah dengan memantau berat badan anak. Pada anak usia 1 tahun, idealnya berat badan anak akan mencapai 3 lipat berat lahir saat masih bayi. Berat badannya pun akan terus bertambah beberapa kali lipat seiring tahun hingga usia 3 tahun. Untuk itu, catat secara berkala pertumbuhan berat badan anak, jangan sampai anak kesayangan Bunda kekurangan berat badan atau justru berlebih.

Sebagai panduan, umumnya anak usia 3 tahun memiliki berat badan antara 13,9 kg untuk anak perempuan dan 14 kg untuk anak lelaki. Meski begitu, tumbuh kembang anak memang berbeda-beda karena banyaknya faktor yang mempengaruhi. Untuk amannya, ada baiknya Bunda berkonsultasi secara rutin dengan dokter anak untuk mengetahui apakah perkembangan berat badan anak sudah ideal dengan usianya saat ini?

  • Ukur pertumbuhan panjang atau tinggi anak

Setelah berat badan anak, Bunda juga perlu memperhatikan panjang atau tinggi tubuh anak. Meski hal ini dipengaruhi oleh gen tiap orang tua, namun tidak ada salahnya jika Bunda mencatat panjang atau tinggi anak setidaknya 1 bulan sekali (untuk usia 0 – 1 tahun) dan 3 bulan sekali (untuk anak usia 1 – 3 tahun).

Pertumbuhan tinggi badan yang ideal untuk anak usia 1 tahun adalah mengalami peningkatan tinggi badan sebanyak 50% dari ukuran saat ia bayi. Dan saat ia menginjak usia 3 tahun, idealnya tinggi badan anak dapat mencapai 83-95 cm. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak faktor yang memengaruhi perubahan tinggi badan, salah satunya adalah genetik. Meskipun begitu, Bunda bisa mengonsultasikan pada dokter jika merasa perkembangan tinggi badan anak tidak sesuai yang seharusnya.

  • Catat lingkar kepala anak secara berkala

Salah satu tindakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK) yang cukup krusial adalah dengan melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan balita secara teratur. Idealnya pada bayi berusia 1 tahun, ukuran lingkar kepala dapat meningkat sebesar 10 cm dari ukuran awal saat baru lahir.

Untuk itu, selama 1 bulan sekali sejak si kecil lahir hingga 3 bulan sekali sampai ia menginjak usia 3 tahun, pastikan Bunda mencatat perkembangan lingkar kepala. Jika terdeteksi adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak kesayangan Anda, segera periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Meski sudah melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK) dengan baik dan anak tumbuh dengan normal, nyatanya gangguan pertumbuhan masih dapat terjadi setelah anak berusia lebih dari 6 tahun. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika Bunda terus memantau pertumbuhan si kecil hingga setidaknya ia berusia remaja. Karena dengan memastikan tumbuh kembang anak secara optimal terutama pada 1000 hari pertamanya, dapat mencegah masalah yang mungkin timbul pada masa depan nanti. Pastikan juga Bunda melakukan konsultasi dengan dokter anak terpercaya demi menemukan permasalahan dan solusi dengan lebih tepat.

Leave A Comment

Recommended Posts